KUNCI SUKSES PENGELOLOAN GAMBUT UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT
Pendahuluan
Perkebunan kelapa sawit belakangan ini sudah meluas, sedangkan keberadaan lahan-lahan subur semakin terbatas. Untuk itu penggunaan laha-lahan marjinal dengan beberapa faktor pembatas sudah mulai diperhitungkan, salah satu adalah lahan gambut.
Dengan demikian diperlukan cara pengolahan lahan gambut yang benar untuk kebun kelapa sawit sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Tehnik pengolahan lahan gambut yang benar mempengaruhi kebershasilan pembangunan perkebunan kelapa sawit mengingat lahan gambut merupakan lahan yang memerlukan penanganan dan keahlian khusus.
Keunggulan lahan gambut dapat kita lihat dari bentuk tanah datar, setelah dipadatkan penggunaan untuk pertanian lebih mudah dibandingkan dengan areal berbukit, Struktur tanah spons, Kaya akan bahan organik, dengan demikian jika pengeloloan dilakukan dengaan benar maka lahan gambut memiliki potensi produksi yang tinggi untuk tanaman kelapa sawit tidak kalah dengan tanah mineral.
Selain pengeloaan yang tepat juga dianjurkan agar pemkaian bibit palsu dihindari, ambillah bibit dari pembibitan resmi yang telah diakui oleh pemerintah.
Berikut ini kami berikan kunci sukses dalam pengolahan lahan gambut sesuai dengan pengalaman kami dilapangan.
Kunci 1 . Identifikasi & Kesesuaian Lahan
Keberhasilan budidaya lahan kelapa sawit pada berbagai type lahan gambut harus didasarkan pada pemahaman sifat-sifat dari setiap gambut melalui identifikasi secara detail. Selanjutnya berdasarkan sifat-sifat gambut dilakukan penilaian kesesuaian lahannya sehingga penggunaannya benar-benar sesuai dengan kemampuannya. Penilaian terhadap karakteristik lahan maupun kwalitas lahan gambut perlu dilakukan.
Kunci 2. Pembukaan Lahan Tanpa Bakar
Pembukaan lahan merupakan salah satu kegiatan dengan tahapan-tahapan pekerjaan yang sudah tertentu jadwal kerja harus dilaksanakan sesuai waktunya. Pembukaan lahan gambut disarankan dengan pembukaan lahan tanpa bakar ( zero burning)
Beberapa tahapan pekerjaan pembukaan lahan gambut yatu :
a. Perencanaan Kebun
b. Pembersihan Lahan
c. Persiapan penanaman
d. Penanaman kelapa sawit
Ada dua cara pembukaan lahan tanpa bakar yaitu dengan cara mekanis dan semi mekanis. Cara mekanis yaitu menumbang,merencek dan merumpuk dilakukan dengan menggunakan buldozer. Cara semi mekanis yaitu menumbang dengan merencek dilakukan dengan tenaga manusia menggunakan chainsaw, sedangkan merumpuk menggunakan buldózer.
Tahapan pembukaan hutan tanpa bakar secara mekanis :
1. Pengukuran dan penataan blok
2. Penumbangan pon
3. Pemancangan jalur penumpukan kayu
4. Pemotongan kayu besar
5. Perumpukan kayu
6. Pembuatan jalan dan parit
7. Pembuatan teras
8. Penanaman kacangan penutup tanah.
Penumbangan pohon merupakan pekerjaan pemotongan semua pohon yang terdapat didalam areal. Tinggi penebangan maksimum diukur dari permukaan tanah tergantung dari diameter pohon yaitu :
Diameter Batang ( Cm) Tinggi Penebangan (Cm)
10 - 20 40
21 - 30 60
31 - 75 100
> 75 150
Kacangan penutup tanah umumnya sulit untuk dikembangkan dilahan gambut dengan rendahnya tinggi kesuburan gambut dan pH yang sangat masam. Untuk itu kacangan penutup tanah untuk lahan gambut adalah sejenis Canavalia Maritima. ( CM). Pengembangan tanaman penutup tanah akan membantu menjaga permukaan gambut tetap basah dan meminimalkan terjadinya irreversible driying yang dapat memicu kebakaran gambut.
Kunci 3. Pemadatan Jalur Tanam.
Pemadatan pada jalur tanaman kelapa sawit diperlukan terutama agar tanaman dapat menjangkar kuat didalam tanah, sehingga mengurangi kecenderungan tumbuh miring atau rebah. Setiap jalur tanam dilakukan pemadatan dengan cara mekanis dengan alat berat. Penutupan permukaan tanah gambut akibat pemadatan jalur tanaman ini berkisar 10 -15 cm.
Cara lain agar tanaman tidak miring atau rebah dengan cara pembuatan lubang dalam lubang ( hole in hole) pada saat penanaman bibit. Untuk tanaman dilahan gambut sebaiknya dengan tehnik triple hole ( hole in hole in hole).
Kunci 4. Pemakaian Bibit Unggul
Saat ini banyak bibit kelapa sawit yang beradar dimasyarakat, semua mengaku bahwa bibitnya unggul. Dalam hal bibit kelapa sawit susah membandingkan mana bibit asli dan unggul mana yang bibit palsu. Bibit palsu dapat kelihatan jika kelapa sawit sudah berumur 5 tahun dilihat dari hasil TBSnya. Bibit palsu TBS hanya kurang dari 1 ton/Ha/bulan bahkan hanya mencapai 500 kg/ha/bulan sedangkan jika memakai bibit asli dapat mencapai 2 Ton/ha/bulan.
Kunci 5. Pengelolaan Air
Pengelolaan air merupakan upaya penting dalam pemanfaatan lahan gambut, hal ini dengan maksud untuk meminimalkan terjadinya subsidence pada lahan gambut. Ketinggian muka air tanah dipertahankan pada satu level yang dipersyaratkan untuk pertumbuhan tanaman.
Agar permukaan tanah dapat dipertahankan pengelolaan air dilakukan dengan pembuatan kanal primer, sekunder dan tersier.
Kunci 6. Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Jalan.
Jaringan jalan meruapakan hal penting pada kebun kelapa sawit, jalan akan dipergunakan untuk transportasi, pengawasan dan lain-lain. Pembangunan jalan dapat dilakukan secara bertahap yang disesuaikan dengan prioritas penggunaannya. Pembangunan jalan pada lahan gambut dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pondasi jalan dari tanah mineral sedangkan perataan dan pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat berat.
2. Pemadatan jalan dapat dilakukan dengan penyusunan batang kayu ( gambangan ) berdiameter 7-10 Cm.
3. Gambangan ditimbun dengan tanah mineral setebal 20 – 30 cm kemudian diratakan dan dipadatkan.
4. Pembuatan jalan panen sebagai sarana angkutan buah dilakukan bersamaan dengan pemadatan jalur tanam.
Kunci 7. Pemupukan.
Kandungan Mg dan Ca didalam lahan gambut umumnya sangat tinggi, dibandingkan dengan kandungan K. Hal ini akan berpengaruh terhadap rendahnya serapan K oleh tanaman karena antagonisme hara tersebut dengan Mg dan Ca. Hara N umumnya juga sangat tinggi, namum karena ratio C/N tinggi sehingga ketersediaannya rendah.
Pemberian pupuk dalam komposisi dan takaran yang tepat dapat mengatasi masalah keharaan dan kemasaman tanah gambut. Unsur hara yang perlu ditambahkan dalam bentuk pupuk terutama adalah N,P,K serta sejumlah unsur hara mikro terutama Cu,Zn.Fe, B.
Pemberian pupuk pada tanaman dilahan gambut sebaiknya dengan cara suntik/infus kebatang sawit jika sudah TM atau semprot ke daun ( foliar sparay) dengan memakai Pupuk Cair SuperPalmas karena sifar sematannya yang sangat kuat pada lahan gambut. SuperPalmas mengandung unsur makro dan mikro yang lengkap dan seimbang.
Dosis pemakaian pupuk SuperPalmas adalah 60 CC /Ml per pohon untuk tanaman umur dibawah 15 tahun dengan aplikasi 3 kali dalam setahun sementara umur tanaman diatas 15 tahun adalah 4 kali dalam setahun. Sementara TBM cukup disemprotkan ke daun dengan cara mencanpur SuperPalmas sebanyak 60 Cc dengan air untuk 1 kap dengan 3 atau 4 kali dalam setahun. Masalah perbandingan cost antara pemakaian SuperPalmas dengan pupuk Organik lain sangat hemat dengan pemakaian SuperPalmas bisa menghemat sampai 60%, dan produksi bisa bertambah sampai 100% ( tergantung bibit kelapa sawit).
Kunci 8. Pelaksanaan Kultus Tehnis yang Baik.
Kultur tehnis tanaman kelapa sawit merupakan kegiatan pengelolaan tanaman dan lahan dilakukan pada masa TBM dan TM. Kultur tehnis meruapakan upaya untuk penggalian produksi tanaman sawit . Kualitas kultur sangat menentukan pencapaian produksi TBS. Kultus tehnis meliputi : penunasan, pengendalian gulma & penyakit., Pengawetan tanah dan air, pemeliharaan jalan, perbaikan kualitas panen dan sarana panen.
Kunci 9. Pengawasan Kebakaran
Sebagai antisipasi adanya musim kering yang rawan terjadi kebakaran tanaman kelapa sawit dilahan gambut maka perlu pengawasan yang ketat. Pembangunan sarana pengawasan perlu dilakukan antara lain pembangunan menara-menara pengawas yang ditempatkan dilokasi-lokasi yang dianggap penting.
Timbulnya kebakaran seringkali disebabkan oleh kegiatan masyarakat diluar kebun, dimana api kemudian menjalar kekebun kelapa sawit. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat kebun dan diluar kebun tentang tehnik menghindari kebakaran serta menanggulangi kebakaran dilahan gambut.
Penutup.
Pengelolaan dan perluasan areal kebun kelapa sawit ke lahan gambut dihadapkan pada berbagai kendala terutama berkaitan dengan sifat-sifat dan kimia tanah yang kurang mendukung pertumbuhan kelapa sawit, akan tetapi jika dikelola dengan baik lahan gambut jauh lebih baik daripada tanah mineral untuk itu kepada calon atau pengusaha kebun sawit jangan ragu untuk membuka lahan gambut untuk areal kebun yang penting dikelola dengan baik serta manegemen yang baik serta bibit yang baik pula,
Semoga sukses.
A.Kasden Ambarita
HP. 081 1175 3865
Kritik saran kirim ke E-mail : kasdenalexander@yahoo.co.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar